11.05.2007

Catatan Perjalanan (3)

Indah rasanya melepas penat ibukota. Lebaran kemarin, aku cuti. Di pelupuk mata sudah terbayang kepulangan ke kampung halaman, tanah kelahiran: Jambi. Bersua dengan kerabat, mengurai lagi seribu kenangan masa lalu.

Mungkin, yang tak nyaman di hati adalah ongkos kepulangan. Karena menjelang Lebaran, tiket pesawat ke Jambi melonjak-lonjak tak karu-karuan. Biasanya cuma sekitar Rp 300 ribu/orang/ sekali jalan, kali ini harga tiket mencapai Rp 830 ribu.Tapi, karena istriku sudah 4 kali lebaran tidak bersama orang tuanya, apa boleh buat.

Yah, beginilah sebuah kepulangan. Beginilah kerepotan yang sudah turun temurun di negeri ini. Lebaran adalah pulang. Pulang menuju tanah kelahiran. Pulang menuju ke kefitrian hakiki. Pulang dari segenap dosa dan khilaf, menuju gurun permaafan.

Di Jambi, semuanya lebur. Meski tak bersama ibuku dan saudara kandungku, rumah mertuaku di Jambi tetaplah sebuah rumah untuk pulang. Lagi, kusimak betul betapa kebersamaan menjadi bagian yang indah.

Beberapa hari setelah lebaran, aku, istri, anak-anak, mertua, dan seorang keponakan istriku, melaju dengan mobil menuju Bukit Tinggi. Perjalanan dari Jambi sungguh tak menyenangkan. Jarak yang seharusnya bisa ditempuh dalam waktu maksimal 12 jam, akhirnya harus tuntas lebih dari 5 jam waktu normal. Jembatan rusak di daerah Solok menjadi penyebabnya.

Tepat tengah malam, kami tiba di kota berhawa sejuk ini. Penat dan letih menyergap. Maklum, aku mengendarai mobil sendirian. Waktunya untuk istirahat. Tapi, kondisi hotel yang kudapati amat sangat tidak bersahabat. Kumuh, karpet di kamarnya kotor. Tempat tidur reot. Karena mata begitu berat, akhirnya aku terlelap juga.

Keesokan harinya kami berkunjung ke rumah saudara mertuaku di Ampek Angkek. Cuma sekitar 20 menit dari Bukit Tinggi. Lumayan, dijamu makanan yang begitu nikmat.

Ah, Bukit Tinggi. Kota yang begitu indah. Nyaman, namun ketika aku tiba, kenyamanan itu lenyap. Bukit Tinggi sedang ramai-ramainya. Maklum, liburan panjang. Orang tumplek blek di Bukit Tinggi.

...bersambung....

No comments: