12.04.2006

Maria Eva, Akhirnya... (2)

Ah, Maria Eva. Sedu-sedanmu yang kutonton di 2 stasiun televisi sore ini begitu memukau. Nada bicaramu lirih. Tatapanmu sendu. Pengakuanmu mengharu-biru. Bahkan, tak segan kau menggunakan kata-kata Islami semisal "alhamdulillah", atau "saya serahkan semua kepada Allah", dalam percakapanmu.

Duh, Maria Eva. Ternyata engkau seorang hajjah. Pernah menjejakkan kaki di Tanah Suci. Pastinya pun melempar jumrah dan mencium hajjar aswad.

Tapi, mengapa Maria Eva, engkau menjalin hubungan terlarang dengan seorang politisi dan tokoh partai. Bukankah seharusnya kau tahu, perbuatanmu dengannya adalah zinah. Dan, zinah jelas ditabukan dalam agamamu.

Maaf, Maria Eva. Aku bukannya mau membela seorang Yahya Zaini. Bagiku, dia sama saja dengan para lelaki hidung belang yang memanfaatkan kedudukannya sebagai anggota DPR. Dan, bagiku Yahya Zaini sama saja dengan dirimu.

Maria Eva, engkau benar-benar menyentak publik pada 2 pekan terakhir ini. Apalagi engkau akhirnya berani blak-blakan bicara di depan pers, bahkan tampil eksklusif di 2 stasiun TV. Sebuah keberanian yang luar biasa. Tapi, lagi-lagi maaf. Bagiku, pengakuanmu itu sama sekali tak menimbulkan simpati. Sebabnya jelas, engkau pastilah sadar dan paham betul, berselingkuh dengan orang beristri pasti ada risikonya. Apalagi adegan mesummu dengan sangat sadar kaurekam dengan ponselmu.

Maria Eva... Maria Eva....

No comments: